17 november 2015
ketika dia berjalan melewati bekas hujan yang turun, entah dari mana, tetapi langkah kakinya begitu mantap. entah siapa, entah datang dari mana, antara ketidak pastian namun di yakin akan satu hal
lain hal nya dengan orang yang yang disana, dia berdiri menunggu, berusaha mencari, bukan tidak bisa, bukan tidak mampu, di hampir sempurna, hanya saja bumi terkadang tidak meridhoinya. entah mengapa aku paham betul siapa dia "dia mencintai bukan cuma dengan hati, seluruh jiwanya, bukan basa basi puisi cinta, bukan cuma rayuan gombal, tapi fakta"-rectoverso. lama dia menunggu, walaupun aku tahu sesuatu yang ditunggu sebenarnya sangatlah mudah untuk terganti, tetapi mengapa hatinya mantap sekali menunggu sesuatu yang tidak diketahui oleh siapapun, bahkan dirinya secara rasional.
waktu itu berjalan, zat apapun tidak ada yang menghentikannya, perhalan di melahap segala yang didepannya, waktu itu selalu tersenyum, tidak pernah sedih, bagaimana pun juga, baik buruk, bagus jelek, besar kecil, waktu akan melewatinya dengan dan seperti pada biasanya, hanya perintah dari Yang Maha Agung. tetapi entah mengapa waktu seolah melambat ketika menghampiri orang yang sedang menunggu itu, aku tak paham betul percakapan orang yang disana dengan waktu, akan tetapi mereka seperti mendebatkan sesuatu, entah apa yang mereka debatkan, tetapi waktu itu berhasil membuat orang itu pergi, perlaham waktu itu membias kan pandangan orang yang bar saya di ajak berseteru dengannya, orang itu perlahan sadar.
waktu itu sesuatu yang unik, memiliki masa dari kecepatan maupun percepatan, sebuah simbol nilai konstan yang hitungannya tetap dan tidak diragukan, sebuah satuan yang dapat menjadi tolak ukur bagi satuan satuan yang lain yang membutuh kan hasil yang membutuhkan validitas tinggi.
keunikannya yang menyadarkan orang itu, dia tersdar lamunannya bukan untuk dia yang ditunggui nya sedari tadi,
orang itu pergi dan dihukum oleh waktu,
orang itu seraya kembali menatap ku perlahan "pengorbanan itu tidak selalu membutuhkan balasan"
aku berkata "ada apa gerangan"
orang itu dengan muka yang datar dan masih tidak percaya keadaan berkata "dunia itu adil, entah kau tidak bisa menilai keadilan itu dari satu sisi, ketidak adilan buatmu mungkin akan menjadi keadilan untuknya yang kau tunggu disana"
aku berkata "adakah perbedaan persepsi itu? mengapa"
orang itu tersenyum getir "kareka mereka disiapkan untuk itu, mereka datang, lalu pergi, dan kau hanya akan menjadi lamunan dalam sesalmu, kesedihan akan menjadi sahabatmu, kekecewaan akan menjadi penantianmu, kau akan menjadi pesakitan, semua alasannya adalah waktu"
aku diam sejenak, begitu lama, kemudian orang itu berkata " jangan cermati kata kataku, tunggulah sampai waktumu tiba, karena pengalaman adalah guru yang paling baik"
aku menatap tubuh orang itu, seketika dia menjauh dari pandanganku, menghilang bersama bulan bintang, dan derik dari suara jangkrik
buchorifazui AKADEMI MILITER E2 3 ATAS 17 november 2015 1.01 am
sesuatu kedua kalinya setelah masa SMA, lucunya ini dialami di magelang, peristiwa yang unik
pengen sih sering buat cerita cerita gini, tapi kalo gaada yang baca kurang seru, hahaha
ada pesan dari virus jepang 3r1k1m0
maafkan jika kebahagiaan yang kuminta adalah teman sepanjang hidupku, seharusnya aku mengerti bahwa keberadaanku bukanlah disisimu, hanya lamunan dalam sesal. untuk kekasih yang tak kau miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar